Kalcerbola.com – Skandal besar mengguncang sepak bola Asia Tenggara setelah kakek Facundo Garcés lahir di Argentina berdasarkan dokumen resmi FIFA. Fakta ini membantah klaim Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang sebelumnya menyebut sang kakek berasal dari Penang, Malaysia, demi meloloskan proses naturalisasi sang pemain.
Kronologi Kasus
Kasus ini bermula saat FAM memproses naturalisasi bek asal Argentina, Facundo Garcés, untuk membela Timnas Malaysia (Harimau Malaya) pada pertengahan tahun 2025.
Dalam dokumen yang dikirim ke FIFA, FAM menyatakan bahwa Garcés memiliki darah Malaysia melalui garis keturunan dari sang kakek yang disebut lahir di Penang.
Namun, berdasarkan penyelidikan lebih lanjut, FIFA menemukan bahwa dokumen tersebut tidak sesuai dengan catatan resmi.
Hasil verifikasi menunjukkan kakek Facundo Garcés lahir di Santa Fe, Argentina, bukan di Malaysia sebagaimana diklaim oleh FAM.
Reaksi FIFA dan Hukuman
FIFA secara resmi menyebut FAM telah mengajukan dokumen dengan “perbedaan signifikan” terhadap data lahir pemain dan leluhurnya.
Akibatnya:
- Facundo Garcés dan enam pemain naturalisasi lainnya ditangguhkan dari seluruh kegiatan sepak bola internasional selama 12 bulan.
- FAM dijatuhi denda sebesar CHF 350.000 (sekitar Rp6,3 miliar).
- FIFA juga mengancam hukuman tambahan jika ditemukan indikasi pemalsuan lebih lanjut.
FAM Membantah, Sebut “Kesalahan Teknis”
FAM langsung mengeluarkan pernyataan resmi membantah tuduhan pemalsuan dokumen.
“Kami tidak pernah berniat menipu. Kesalahan ini murni administratif dan terjadi dalam proses penerjemahan dokumen lama keluarga Garcés,”
ujar Sekjen FAM, Stuart Ramalingam, dikutip dari Reuters.
Namun, publik Malaysia tetap menilai bahwa kasus ini mencoreng reputasi FAM dan menciptakan krisis kepercayaan terhadap program naturalisasi mereka.
Dampak ke Dunia Sepak Bola Asia
Kasus ini membuat FIFA berencana memperketat regulasi naturalisasi di kawasan Asia, terutama bagi federasi yang menggunakan jalur keturunan.
Bagi Garcés sendiri, karier internasionalnya bersama Malaysia kini praktis tertunda. Ia juga terancam sanksi tambahan di level klub jika terbukti mengetahui manipulasi data.
