Kalcerbola.com – Crystal Palace menjadi salah satu kejutan terbesar Premier League. Di bawah arahan Oliver Glasner, The Eagles tampil eksplosif dengan pendekatan anti-penguasaan bola yang justru membuat mereka terbang tinggi di klasemen. Bukan sekadar kejutan, performa ini mulai dianggap ancaman nyata bagi dominasi Big Four musim ini.
Glasner Datang, Filosofi Berubah: Palace Jadi Tim yang Tidak Terduga
Saat Glasner tiba, banyak yang mengira ia akan membawa gaya permainan seperti di Eintracht Frankfurt. Namun yang terjadi justru kebalikannya: Palace menjadi tim yang tidak membutuhkan penguasaan bola untuk mendominasi pertandingan.
Ciri khasnya:
- pressing agresif di area tertentu,
- serangan balik ultra-efisien,
- blok pertahanan kompak yang sangat sulit ditembus,
- transisi vertikal cepat yang mematikan.
Palace bukan tim yang ingin mengendalikan bola—mereka ingin mengendalikan ruang.
Mengancam Big Four: Fakta atau Hanya Ledakan Sementara?
Dengan performa konsisten di laga-laga besar, pertanyaan mulai muncul:
👉 Apakah Palace benar-benar bisa finis di zona Eropa?
👉 Apakah Glasner membawa sesuatu yang lebih dari sekadar “tim kejutan”?
👉 Apakah Big Four harus mulai mewaspadai ancaman baru?
Melihat stabilitas taktik dan mentalitas yang dibangun Glasner, Palace bukan sekadar hype sesaat. Mereka terlihat seperti tim dengan rencana yang matang, disiplin, dan berani.
